Bekal Pengusaha - Menahan Syahwat (Ambisi)

*Bekal Pengusaha - Menahan Syahwat (Ambisi)*

Sebelumnya kita perlu tahu tentang syahwat. Agar kita bisa mengambil langkah tepat jika 'dia' sedang hadir.

Syahwat bisa diartikan selera atau ambisi. Sesuatu hal yang disukai jiwa.

Dalam bahasa Inggris, kita biasa dengan istilahnya. Syahwat _ditranslate_ menjadi _passion._ Dalam hal ini _passion_ yang berarti gairah.

Melihat pengertian ini, ternyata tidak semua syahwat jelek. Sebab kalau manusia menahan semua syahwatnya, bisa rugi sendiri.

Orang punya keinginan makan (ini namanya syahwat/nafsu makan). Orang ingin tidur juga karena syahwat. Orang suka dengan lawan jenis, akhirnya ingin nikah.

Dan yang paling umum, orang ingin sukses akhirnya berbisnis. Betul?

Bisa dibayangkan kalau ingin makan tapi ditahan terus, ya bisa asam lambung. Orang suka dengan lawan jenis ga mau nikah, ya jadi merana. Duh.

Maka dari itu jika syahwatnya tidak bertentangan dengan syariat,  _it's ok._  Lanjutkan. Tapi kalau sudah menyimpang dari aturan Allah, _stop_ segera. 

Nah, bagi seorang pengusaha, ada satu syahwat yang perlu kita tahan dan kendalikan. Apa itu?

Yaitu syahwat (ambisi) terhadap kedudukan, harta dan popularitas.

Tiga jenis syahwat ini kalau dituruti bisa bahaya. Bahkan Nabi sendiri menganalogikan bahayanya melebihi terkaman serigala lapar di tengah malam.

Syahwat terhadap kedudukan dan harta, bisa membinasakan diri dan agama. Jika ditimbang lagi, syahwat terhadap kedudukan lebih bahaya daripada syahwat terhadap harta.

Bisa dibayangkan, kalau harga produk Mas Ippho tidak direm, ada banyak orang berharta yang berambisi mengejar level _distributor._ Betul?

Mereka bisa saja kulak banyak, dapat harga murah dan dijual dengan harga yang hancur-hancuran. Akhirnya _reseller_ dan _agent_ tingkat bawah cuma bisa gigit jari.

Alhamdulillah, di BP tidak terjadi.

Mas Ippho sudah memberikan _track_ agar orang-orang yang berambisi terhadap kedudukan dan semaunya, _tereliminasi._

Bagi pengusaha BP yang sudah lama berkiprah, insya Allah sudah tidak tergiur dengan 'jual murah' ya.

Selain kedua syahwat itu, ada satu yang juga sama bahayanya. Yaitu syahwat ingin populer, ingin tampak menonjol di antara manusia.

Kita tampil di panggung atau podium, bukan untuk keren-kerenan. Kita mengadakan zoom seminar, bukan untuk pamer kemampuan.

Kita tampil di panggung, di depan kamera atau di mana saja harusnya diniatkan untuk syiar.

Kita _upload_ foto-foto pribadi, foto liburan, foto packing-an dan semacamnya, jangan diniatkan untuk gaya-gayaan.

Kita niatkan untuk berkenalan, niatkan agar orang tahu bahwa kita bukan penipu. Soalnya kita sedang menebar kebaikan. Ok ya.

Solusi terbaik agar kita mampu menahan syahwat (ambisi), terlebih syahwat terhadap kedudukan, harta dan popularitas adalah: *sabar*. 

Siap ya

*Ali Muchsin*
Repost Ronaldo Rozalino

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Nabi Sulaiman dan Pemuda yang Berbakti kepada Orang Tua

Curiculum Vitae Ronaldo Rozalino